Satu Tewas, Empat Luka-lukaBangli (Bali Post) - Sejak pukul 13.00 hingga 22.00 wita Selasa (19/7) kemarin, Bangli sangat mencekam. Selain ribuan orang turun dengan berbagai senjata, listrik di sejumlah sudut kota juga padam. Bahkan, pada peristiwa bentrok tersebut, satu orang tewas dan empat luka-luka. Kejadian itu dipicu persoalan sepele yakni masalah penganiayaan antarpelajar di SMKN 2 Kayubihi, Bangli, Senin (18/7) lalu. Awalnya, ratusan warga Songan berniat mendatangi Banjar Kawan, Bangli. Hal itu diketahui warga Banjar Kawan sehingga terdengar suara kulkul bulus di banjar itu. Ribuan warga Banjar Kawan akhirnya keluar rumah dengan membawa senjata tajam. Namun ratusan warga Songan berhasil dikendalikan dan dihentikan oleh aparat di Lapangan Kayubihi, Bangli. Namun, pada sore harinya massa datang kembali. Rencana kedatangan massa ini disambut kulkul bulus di beberapa banjar. Bahkan, kulkul duwe di Puri Agung Bangli yang jarang dibunyikan, sekitar pukul 19.00 Wita dipukul bertalu-talu sebagai tanda bahaya menyerang kota. Hal itu makin membuat seluruh warga banjar di kota, baik Kelurahan Kawan, Gunaksa keluar rumah. Ribuan warga dari sejumlah desa berdatangan lengkap dengan berbagai senjata, setelah mendengar kabar bahwa ribuan warga Songan telah memaksa naik untuk menuju kota. Barikade Dalmas Polres Bangli yang disiagakan di Kayubihi tak mampu meredam laju kendaraan warga Songan menuju kota Bangli. Dalam kejadian itu satu unit mobil truk Dalmas Polres Bangli dirusak warga. Suasana makin mencekam dengan iring-iringan mobil mengangkut warga Songan turun di kaki bukit Bangli sebelah barat, lantaran jalan utama menuju kota Bangli itu putus akibat erosi. Memasuki lampu merah simpang tiga Gunaksa, terjadi bentrokan kedua kubu. Sebanyak empat orang hingga pukul 20.00 wita dilarikan menuju RSUD Bangli lantaran luka terkena anak panah. Tidak jelas siapa dan dari kubu mana warga yang terkena anak panah itu. Karena setelah dirawat, mereka langsung pergi meninggalkan RSUD Bangli. Sementara seorang warga tidak jelas identitasnya, diperkirakan berusia lebih dari 50 tahun, mengalami luka berat terkena sabetan senjata tajam. Warga itu meninggal sesaat setelah mendapatkan perawatan. Sementara itu, konsentrasi ribuan warga Songan bertahan di Gunaksa. Sedangkan ribuan warga kota tertahan di Jalan Nusantara, tepatnya selatan SMPN 1 Bangli. |
0 comments:
:ilovekaskus :iloveindonesia :kiss :maho
:najis :nosara :marah :berduka
:malu: :ngakak :repost: :repost2:
:sup2: :cendolbig :batabig :recsel
:takut :ngacir2: :shakehand2: :bingung
:cekpm :cd :hammer :peluk
:toast :hoax: :cystg :dp
:selamat :thumbup :2thumbup :angel
:matabelo :mewek: :request :babyboy:
:babyboy1: :babymaho :babyboy2: :babygirl
:sorry :kr: :travel :nohope
:kimpoi :ngacir: :ultah :salahkamar
:rate5 :cool :bola
by Pakto
:mewek2: :rate-5 :supermaho :4L4Y
:hoax2: :nyimak :hotrit :sungkem
:cektkp :hope :Pertamax :thxmomod
:laper :siul :2malu: :ngintip
:hny :cendolnya
by misterdarvus
:maintenis: :maintenis2: :soccer :devil
:kr2: :sunny
Post a Comment